Cite This        Tampung        Export Record
Judul Nirbaya : catatan harian Mochtar Lubis dalam penjara Orde Baru / Muchtar Lubis ; editor, Hanif Suranto, Ignatius Haryanto
Pengarang Lubis, Mochtar
editor, Hanif Suranto, Ignatius Haryanto
EDISI edisi 1, cetakan pertama : April 2008
Penerbitan Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2008
© Mochtar Lubis
© Mochtar Lubis
© Mochtar Lubis
Deskripsi Fisik xi,142 halaman ;21 cm.
Konten teks
Media tanpa perantara
Penyimpan Media volume
ISBN 978-979-461-683-3
Subjek Tahanan Politik
Abstrak Dalam Kamp Nirbaya ini, ada juga Hariman Siregar yang dipenjarakan karena kasus Malari. Mochtar Lubis pun dimasukkan ke kamp tahanan Nirbaya atas tuduhan terlibat kasus Malari 1974. Dengan demikian Kamp Nirbaya pun menjadi pertemuan lintas generasi dan lintas aliran politik dan ideologi. Karena itu catatan harian Mochtar Lubis di dalam penjara Orde Baru menjadi semakin penting untuk dibaca. Ia memberikan data-data baru bagaimana sebenarnya situasi politik di bawah Orde Baru. Nirbaya kini sudah tak ada. Lokasi Nirbaya ini dulunya terletak di samping Taman Mini Indonesia Indah. Karena itu buku ini di samping menjadi salah satu saksi kekejaman Orde Baru adalah juga salah satu “Monumen” kekejaman Orde Baru. Mochtar Lubis pun mengakui betapa Orde Baru berlaku semena-mena terhadap tahanan melebihi rejim Soekarno terutama terhadap tahanan Gestapu/PKI seperti penahanan tanpa pengadilan, penyiksaan dalam berbagai bentuk dan pemberian jatah makanan yang sedikit dan tak bergizi. Buku ini pun semakin meyakinkan: betapa
Catatan indeks
Diterbitkan oleh LSPP bekerjasama dengan Yayasan Obor Indonesia
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Tidak diketahui / tidak ditentukan

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
700/M/13 365.45 LUB n Dapat dipinjam Perpustakaan Bung Karno - Layanan Koleksi Umum Tersedia
701/M/13 365.45 LUB n Dapat dipinjam Perpustakaan Bung Karno - Layanan Koleksi Umum Tersedia
00188320 365.45 LUB n Dapat dipinjam Perpustakaan Bung Karno - Layanan Koleksi Umum Tersedia
00188321 365.45 LUB n Dapat dipinjam Perpustakaan Bung Karno - Layanan Koleksi Umum Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000016224
005 20240202023756
006 a ||| |
008 240202###########################0#ind##
020 # # $a 978-979-461-683-3
035 # # $a 0010-111500000016143
040 # # $a JIPUPBK$b ind$e rda
041 0 # $a ind
082 # # $a 365.45$2 [23]
084 # # $a 365.45 LUB n
090 # # $a 365.45 LUB n
100 1 # $a Lubis, Mochtar
245 1 # $a Nirbaya : $b catatan harian Mochtar Lubis dalam penjara Orde Baru /$c Muchtar Lubis ; editor, Hanif Suranto, Ignatius Haryanto
250 # # $a edisi 1, cetakan pertama : April 2008
260 # # $a Jakarta :$b Yayasan Obor Indonesia,$c 2008
260 # # $a © Mochtar Lubis
260 # # $a © Mochtar Lubis
264 # 4 $a © Mochtar Lubis
300 # # $a xi,142 halaman ; $c 21 cm.
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
500 # # $a Diterbitkan oleh LSPP bekerjasama dengan Yayasan Obor Indonesia
500 # # $a indeks
520 # # $a Dalam Kamp Nirbaya ini, ada juga Hariman Siregar yang dipenjarakan karena kasus Malari. Mochtar Lubis pun dimasukkan ke kamp tahanan Nirbaya atas tuduhan terlibat kasus Malari 1974. Dengan demikian Kamp Nirbaya pun menjadi pertemuan lintas generasi dan lintas aliran politik dan ideologi. Karena itu catatan harian Mochtar Lubis di dalam penjara Orde Baru menjadi semakin penting untuk dibaca. Ia memberikan data-data baru bagaimana sebenarnya situasi politik di bawah Orde Baru. Nirbaya kini sudah tak ada. Lokasi Nirbaya ini dulunya terletak di samping Taman Mini Indonesia Indah. Karena itu buku ini di samping menjadi salah satu saksi kekejaman Orde Baru adalah juga salah satu “Monumen” kekejaman Orde Baru. Mochtar Lubis pun mengakui betapa Orde Baru berlaku semena-mena terhadap tahanan melebihi rejim Soekarno terutama terhadap tahanan Gestapu/PKI seperti penahanan tanpa pengadilan, penyiksaan dalam berbagai bentuk dan pemberian jatah makanan yang sedikit dan tak bergizi. Buku ini pun semakin meyakinkan: betapa jalan demokrasi yang menurunkan Orde Baru adalah benar dan betapa tak bermoralnya, bila ada kehendak-kehendak atau keinginan untuk mengembalikan kembali “kejayaan” rejim Orde Baru.
650 # 4 $a Tahanan Politik
700 # # $a editor, Hanif Suranto, Ignatius Haryanto
850 # # $a JIPUPBK
990 # # $a 0123/PBK/KU/2018
990 # # $a 0123/PBK/KU/2018
990 # # $a 0123/PBK/KU/2018
990 # # $a 0123/PBK/KU/2018
990 # # $a 0123/PBK/KU/2018
990 # # $a 0123/PBK/KU/2018
990 # # $a 0124/PBK/KU/2018
990 # # $a 0124/PBK/KU/2018
990 # # $a 0124/PBK/KU/2018
990 # # $a 0124/PBK/KU/2018
990 # # $a 0124/PBK/KU/2018
990 # # $a 0124/PBK/KU/2018
990 # # $a 700/M/13
990 # # $a 700/PBK/P/2013
990 # # $a 700/PBK/P/2013
990 # # $a 700/PBK/P/2013
990 # # $a 700/PBK/P/2013
990 # # $a 700/PBK/P/2013
990 # # $a 701/M/13
990 # # $a 701/M/13
990 # # $a 701/PBK/2013
990 # # $a 701/PBK/P/2013
990 # # $a 701/PBK/P/2013
990 # # $a 701/PBK/P/2013
Content Unduh katalog