Cite This        Tampung        Export Record
Judul Jangan lepas Papua : mencermati operasi militer di Papua sebuah kajian hukum humaniter dan hukum HAM / Soleman B. Ponto ; editor, Salim Shahab & Den Setiawan
Pengarang Soleman B. Ponto (penulis)
(penulis)
(Soleman B. Ponto)
Den Setiawan (editor)
Salim Sahab (editor)
EDISI Cetakan I, Oktober 2014
Penerbitan Jakarta : Rayyana Komunikasindo, 2014
Deskripsi Fisik 199 halaman ;21 cm
Konten teks
Media tanpa perantara
Penyimpan Media volume
ISBN 978-602-70792-1-2
Subjek Hak asasi
Abstrak Gerakan separatisme di Papua dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan gerakan separatisme di Aceh dikenal sebagai GAM. GAM dibentuk pada tahun 1976, sedangkan OPM pada tahun 1965. Namun, konflik di Papua masih sering terjadi bahkan setelah konflik di Aceh berakhir. Meskipun pemerintah, khususnya TNI, juga melakukan hal yang sama dengan mengirimkan tentara untuk menghadapi kelompok bersenjata. Namun, upaya separatisme di Papua dan Aceh sangat berbeda dari segi hukum internasional. Di Aceh, ada pemimpin yang jelas, wilayah yang dikuasai separatis, dan tingkat serangan yang mereka lakukan.
Catatan Bibliografi : halaman 189-199
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
596/M/14 341.48 SOL j Dapat dipinjam Perpustakaan Bung Karno - Layanan Koleksi Umum Tersedia
597/M/14 341.48 SOL j Dapat dipinjam Perpustakaan Bung Karno - Layanan Koleksi Umum Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000002353
001 INLIS000000000002353
005 20231009105109
005 20231013094648
008 190714|2014####jki####g#b####000#0#ind##
020 $a 978-602-70792-1-2
035 # # $a 0010-111500000002272
035 # # $a 0010-111500000002272
040 # # $a JIPUPBK$b ind$e rda
041 0 # $a ind
082 0 4 $a 341.48$2 [23]
084 # # $a 341.48 SOL j
090 # # $a 341.48 SOL j
100 0 # $a Soleman B. Ponto $e penulis$e Soleman B. Ponto $e penulis
245 1 0 $a Jangan lepas Papua : $b mencermati operasi militer di Papua sebuah kajian hukum humaniter dan hukum HAM /$c Soleman B. Ponto ; editor, Salim Shahab & Den Setiawan
250 # # $a Cetakan I, Oktober 2014
260 # # $a Jakarta :$b Rayyana Komunikasindo,$c 2014
300 # # $a 199 halaman ; $c 21 cm
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
504 # # $a Bibliografi : halaman 189-199
520 # # $a Gerakan separatisme di Papua dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan gerakan separatisme di Aceh dikenal sebagai GAM. GAM dibentuk pada tahun 1976, sedangkan OPM pada tahun 1965. Namun, konflik di Papua masih sering terjadi bahkan setelah konflik di Aceh berakhir. Meskipun pemerintah, khususnya TNI, juga melakukan hal yang sama dengan mengirimkan tentara untuk menghadapi kelompok bersenjata. Namun, upaya separatisme di Papua dan Aceh sangat berbeda dari segi hukum internasional. Di Aceh, ada pemimpin yang jelas, wilayah yang dikuasai separatis, dan tingkat serangan yang mereka lakukan.
650 # 4 $a Hak asasi
700 0 # $a Den Setiawan$e editor
700 0 # $a Salim Sahab$e editor
850 # # $a JIPUPBK
990 # # $a 596/PBK/P/2014
990 # # $a 596/PBK/P/2014
990 # # $a 596/PBK/P/2014
990 # # $a 597/PBK/P/2014
990 # # $a 597/PBK/P/2014
990 # # $a 597/PBK/P/2014
Content Unduh katalog